Indonesia merupakan negara dengan keragaman bahasa daerah terbesar di Asia Tenggara, mencerminkan kekayaan budaya dan etnis yang luar biasa. Menurut data Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, terdapat 718 bahasa daerah yang tersebar di seluruh nusantara.
1. Bahasa Daerah dengan Penutur Terbanyak
Beberapa bahasa daerah di Indonesia memiliki jutaan penutur, di antaranya:
a. Bahasa Jawa
- Jumlah Penutur: ± 82 juta
- Wilayah: Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, sebagian Jawa Barat
- Keunikan: Memiliki tingkatan bahasa (ngoko, madya, krama) berdasarkan kesopanan.
b. Bahasa Sunda
- Jumlah Penutur: ± 42 juta
- Wilayah: Jawa Barat dan Banten
- Keunikan: Menggunakan aksara Sunda dan memiliki berbagai dialek.
c. Bahasa Madura
- Jumlah Penutur: ± 14 juta
- Wilayah: Pulau Madura, sebagian Jawa Timur
- Keunikan: Memiliki intonasi yang khas dan cukup keras dibanding bahasa lain.
d. Bahasa Minangkabau
- Jumlah Penutur: ± 6,5 juta
- Wilayah: Sumatera Barat dan perantauan Minang
- Keunikan: Banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari di Malaysia.
e. Bahasa Bugis
- Jumlah Penutur: ± 5 juta
- Wilayah: Sulawesi Selatan
- Keunikan: Memiliki aksara Lontara dan sistem kesopanan yang kuat.
2. Bahasa Daerah yang Terancam Punah
Beberapa bahasa daerah memiliki jumlah penutur sangat sedikit dan terancam punah, seperti:
- Bahasa Saponi (Papua) → Hanya dituturkan oleh ± 10 orang.
- Bahasa Hukumina (Maluku) → Kurang dari 50 penutur.
- Bahasa Tandia (Papua) → Kurang dari 100 penutur.
Punahnya bahasa daerah bisa terjadi karena dominasi bahasa nasional dan kurangnya pewarisan ke generasi muda.
3. Upaya Pelestarian Bahasa Daerah
Pemerintah dan masyarakat berupaya menjaga bahasa daerah dengan berbagai cara, seperti:
- Pengajaran bahasa daerah di sekolah sebagai muatan lokal.
- Festival sastra dan lomba pidato dalam bahasa daerah.
- Digitalisasi bahasa daerah dalam kamus dan aplikasi daring.
- Penelitian dan dokumentasi oleh para akademisi.
4. Bahasa Daerah dalam Identitas Nasional
- Bahasa daerah memperkaya Bahasa Indonesia dengan banyak serapan kata, seperti soto (Jawa), sampai (Melayu), dan lontong (Minangkabau).
- Menjadi warisan budaya yang diakui oleh UNESCO, seperti aksara Jawa dan Lontara Bugis.
Keragaman bahasa daerah di Indonesia mencerminkan kekayaan budaya yang harus dijaga. Meskipun Bahasa Indonesia menjadi pemersatu, bahasa daerah tetap memiliki peran penting dalam identitas masyarakat setempat.
hhttps://eztender-demo-api.zuelligpharma.com/
https://app.grandimperial.com.my
https://advisorportal.dev.hkbits.no
https://dev-my.esbenergy.co.uk
http://www.kiviks-musteri-soppor.smartson.se/
https://reports.sonia.utah.edu